Wednesday, January 16, 2013

Lounge frequent flyer bandara Soetta Jakarta

     Anda yang suka bepergian dengan pesawat, mungkin sudah pernah menunggu keberangkatan pesawat di bandara. Karena alasan biar tidak ketinggalan pesawat, maka sering berangkat dari hotel atau tempat tinggal lebih awal. Apalagi di Jakarta, sering terjebak kemacetan lalulintas yang tidak bisa diprediksi waktunya. Pilihan menunggu di bandara menjadi alternatif daripada ketinggalan pesawat. 
     Ada beberapa tempat menunggu di bandara. Salah satu tempat menunggu yang nyaman tentu saja di lounge atau tempat berkumpul-kumpul yang disediakan beberapa perusahaan yang bekerja sama dengan pengelola bandara, tentu dengan cara membayar biaya masuk.  Di dalam lounge, anda bisa makan atau minum sepuasnya sambil baca koran, majalah atau menonton televisi. 
     Bagi anda yang mempunyai kartu kredit atau debit tertentu dari bank yang bekerjasama dengan pengelola lounge, akan memberikan gratis  masuk ke lounge. Bisa juga jika anda mempunyai kartu member dari penerbangan tertentu, juga memberikan gratis beaya masuk lounge. Salah satu lounge yang cukup penuh dengan calan penumpang pesawat adalah yang dikelola oleh garuda airlines. Di lounge ini, anda yang mempunyai kartu member gold Garuda dapat masuk gratis sebagai pelayanan terhadap pengguna Garuda. Jika anda tidak memiliki kartu tersebut,  yang disebut kartu frequent flyer, anda masih bisa masuk dengan gratis menggunakan kartu kredit berjenis platinum yang saat ini dikeluarkan oleh bank Permata, BII, dan mandiri. Bagaimana jika anda tidak mempunyai beberapa fasilitas di atas? Tentu saja bisa masuk tetapi membayar Rp 75.000per orang.
     Fasilitas yang ditawarkan lounge frequent flyer garuda berupa: suasana yang nyaman dengan beberapa sofa dan televisi, anda boleh makan dan minum sepuasnya, wifi hotspot gratis, dan toilet. Ada juga gerai jualan souvenir Garuda dan parfum yang bisa anda belisebagai oleh-oleh. Selamat bepergian..


Friday, January 04, 2013

Jalan-jalan ke Guangzhou China


     Bandara Bayoun Guangzhou termasuk bandara yg besar. Transportasi di Guangzhou banyak ragamnya. Ada bis umum, taksi, bahkan semacam bemo atau sepeda motor berisi 3 orang penumpang. Bemo dan sepeda motor menggunakan bahan bakar listrik, jadi tidak polusi udara dan suara. Bagi pendatang baru di China, saya menyarankan untuk naik taksi saja, karena memakai argometer, bisa sampai tujuan. Memakai bis umum lebih murah, tetapi anda harus tahu jalur bis dan tidak setiap tempat bisa berhenti. Untuk mencapai hotel tempat menginap, kami naik taksi sekitar 1 jam dengan membayar kira-kira 100 Yuan. Untuk menggunakan jasa taksi atau apapun di China, harus memakai penerjemah, karena umumnya tidak bisa berbahasa Inggris ataupun membaca huruf alfabet. Kebanyakan hanya bisa bahasa mandarin dengan huruf chinanya.  Jika anda mau bepergian, maka anda sebaiknya bertanya pada petugas hotel yang lumayan bisa berbahasa Inggris dan diminta menuliskan tujuannya ke secaraik kertas dalam huruf China. Jadi, anda tinggal memberikan kertas tersebut ke sopir taksi.  
      Urusan ke hotel beres, kita sgr cek in, dan beruntung karena resepsionisnya bisa bhs Inggris. Bellboy di hotel kebetulan masih muda dan baik, bisa bahasa Inggris pula. Mereka mau membantu mencarikan taksi dan memesankan tujuan kita dalam bahasa China, atau biar mudah, tuliskan tujuan kita dalam huruf China dan berikan ke sopir taksi. Mereka akan mengantar kita sesuai pesanan. 
    Selama bepergian, jangan lupa membawa tissue basah atau kering. Gunanya agar jika mau ke toilet umum bisa buat bersih-bersih. Toilet umum tidak sama kondisinya. Ada yang menyediakan tissue di tiap toilet ada yang tidak. Jadi siap-siap saja menerima kenyataan toiletnya jorok dan bau pesing..hehe..